Satu website penuh dengan koleksi film dokumenter. Mengajak kita berpetualang. Menjelajahi sejarah dan dongeng. Menantang batas-batas “kebenaran” ilmu pengetahuan dan agama. Menelusuri pelosok bumi yang paling liar dan tak terjamah. Menikmati sudut sudut peradaban di kota purba atau hiper-modern. Bahkan, melancong ke masa lalu atau masa depan.
Jangan lupa secangkir kopi dan pisang goreng. Karena tidak lengkap rasanya, menikmati koleksi film-film Documentary lovers tanpa ditemani kopi dan camilan. Documentary lovers adalah website berjenis portal, yang memungkinkan kita mengakses berbagai film dokumenter melaluinya. Pertama kali saya mampir di webiste ini, menikmati film dokumenter tentang trend hubungan antara laki-laki dan perempuan dewasa di Jepang. Film Japan’s Virtual Girlfriends menguak sisi gelap dunia modern, ketika segalanya diukur oleh uang dan efektifitas, hingga mencapai titik dimana para pria Jepang memutuskan berhubungan secara emosional (bahkan seksual) dengan mesin dan program komputer dibandingkan dengan manusia.
Documentary Lover tidak menyimpan sendiri seluruh koleksinya dalam server mereka. Hampir semua koleksi filmnya nempel di website video-sharing gratisan semacam, Youtube, Vimeo atau Google Videos. Pengelola websitenya berasumsi film dokumenter yang ada tersebar secara luas di internet telah mendapatkan ijin pemilik film tersebut. Meski demikian, Documentary Lover menghargai kekayaan intelektual dan hak dari pemegang hak cipta. Tidak heran, beberapa film yang pernah ada diwebsite ini kemudian hilang tak berbekas. Mungkin ditarik oleh pengelola Documentary Lover setelah mendapatkan peringatan tentang hak cipta atau di hapus oleh penyedia layanan video-sharing.
Anyway, penghargaan yang tinggi pantas diberikan kepada Documentary Lover. Ilmu pengetahuan harus tetap menjadi milik publik dan harus dapat diakses dengan mudah serta murah. Akses pada film-film dokumenter dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Ambil contoh film Science and Islam yang bercerita tentang sejarah Islam, khususnya yang berhubungan dengan pengetahuan. Film yang diambil dari seri dokumenter BBC ini mengungkap kontribusi Islam dibidang pengetahuan yang selama ini terabaikan. Bahwa, tanpa kontribusi Islam, peradaban Dunia Barat dan Eropa tidak akan dapat berkembang sejauh ini. Selamat menikmati film-film dokumenter dengan ditemani secangkir kopi dan pisang goreng.
Foto diambil dari Creative Common dan Website Documentary Lover