Festival Promosi Kesehatan di Kota Kupang

Bukan Sekedar Festival Biasa 

GHD 2010-2

Ratusan anak usia sekolah dasar terlihat sangat bergembira diatas panggung Aula El-Tari, Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Lengkap dengan berbagai motif dan gaya busana yang berwarna warni, mereka bernyanyi sambil menari mengikuti irama lagu. “Cuci tangan pakai sabun, perilaku sederhana berdampak luar biasa,” teriak mereka sambil seolah-olah mempraktekkan langkah langkah cuci tangan yang benar.

Kebahagiaan ratusan anak-anak itu tampak disela sela hajatan besar Dinas Kesehatan Kota Kupang, yaitu Festival Budaya Promosi Kesehatan Tingkat Anak Sekolah Dasar se-kota Kupang. Menurut Jasintha Ivony, perlombaan ini merupakan bagian dari kegiatan tahunan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). “Tujuan festival budaya ini adalah sebagai media penyebarluasan atau promosi pesan mengenai hidup bersih dan sehat kepada masyarakat terutama kelompok rentan yakni anak-anak SD,” demikian ungkap Jasintha disela kegiatan perlombaan yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 14 Oktober itu. Ia menambahkan bahwa salah satu pesan yang utama dalam promosi perilaku hidup bersih dan sehat adalah membudayakan praktek cuci tangan pakai sabun.

Beatry Kause, Vany Eli Manave, Amanda Tetty, Glorila Lemau, Grisela Mesakh dan siswi lainnya dari SD GMIT Oebobo yang mengikuti festival ini terlihat sangat gembira. Menurut mereka festival ini adalah ajang mengembangkan bakat dan berkompetisi dengan sekolah lain. “Selain itu, festival semacam ini juga menjadi sarana untuk mengembangkan seni tradisi lokal, karena seni tari dan lagu lokal di NTT yang digunakan sebagai media penyampaian pesan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Marthen Lay, Kepala Sekolah SD GMIT Namosain yang ikut mendampingi anak didiknya dalam perlombaan ini. Setiap sekolah menampilkan berbagai atraksi yang menunjukkan gerakan-gerakan hidup bersih dan sehat khususnya cuci tangan pakai sabun, yang diramu dalam bentuk tarian daerah, drama, maupun kolaborasi antara drama dan tarian serta berbagai atraksi lainnya, penampilan setiap peserta menggunakan kostum daerah yang mencerminkan rasa cinta akan budaya daerah NTT, antara lain budaya yang dipakai adalah Rote, Timor, dan Flores. Melalui perpaduan seni dan budaya daerah diharapkan pesan untuk membudayakan cuci tangan pakai sabun dapat dengan cepat diterima oleh anak anak, demikian alasan utama festival ini menurut Jasintha. “Maka ini bukan festival biasa,” tegasnya.

GHD 2010-3

Festival ini dapat terselenggara berkat kolaborasi Pemerintah Kota Kupang yang bekerjasama dengan Mitra organisasi internasional, LSM dan pihak swasta. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Walikota Kota Kupang, Drs. Daniel Adoe di Aula El-Tari Kantor Gubernur NTT pada Hari Kamis, 7 Oktober 2010. Setelah menyampaikan sambutannya, Walikota Kupang dengan didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Bappeda dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Kupang melakukan demo cuci tangan pakai sabun di depan ribuan anak para peserta festival Promosi Kesehatan dari berbagai sekolah dasar di Kota Kupang. Acara Festival ini berlangsung pada tanggal 7 hingga 8 dan 12 hingga 14 Oktober 2010 di Aula El-Tari Kantor Gubernur NTT, sedangkan puncak perayaan tanggal 15 Oktober 2010 di lapangan upacara Kantor Walikota Kupang.

(Tulisan ini saya sadur dari Laporan panitia HCTPS Kota Kupang)

One thought on “Festival Promosi Kesehatan di Kota Kupang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *