Body of Lies

Body of Lies

Lagi-lagi sebuah film tentang perburuan teroris dirilis oleh Hollywood. Judulnya, “Body of Lies,” yang dibintangi oleh aktor kawakan peraih oskar sekelas Leonardo DiCaprio dan Russel Crowe. Film yang mengambil setting timur tengah, seperti Irak dan Jordania ini hampir sama dengan film-film bergenre perburuan teroris terdahulunya, seperti “The Kingdom” atau “vantage point”. Capek deehh!

 

Ketika menyaksikan film ini, saya jadi teringat dengan pernyataan Michel Foucault bahwa tidak ada satu wacanapun yang netral dari keinginan untuk mempengaruhi. Begitu pula dengan wacana dalam film Body of Lies ini, yang semakin ditegaskan melalui karakter Roger Ferris – seorang koboi CIA yang ditempatkan di wilayah Timur Tengah – yang dimainkan dengan manis oleh DiCaprio. Wacana ideologis yang netral dan coba dibangun oleh Ridley Scot sang sutradara adalah bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan. Hal ini terungkap melalui pernyataan Ferris, “There's no place in Koran for murder of innocent people and suicide, you know that.

 

Tapi apakah film ini bebas dari pertarungan ideologis antar barat dan Islam? Apakah Scot berhasil bersikap adil terhadap Islam seperti yang ia pernah lakukan pada film, Kingdom of Heaven? Tentunya penafsiran film ini harus dikembalikan pada para penontonnya.

 

Namun, saya mengapresiasi satu hal penting. Scot tidak tergelincir dalam romantisme sempit ala Hollywood, dengan menjaga Aisha, gadis yang disukai Ferris untuk tetap “tak tersentuh”