Babak Baru Pengembangan Program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Sekolah di Provinsi NTT
Kegiatan Road Show Program Water, Sanitation and Hygiene for School Empowerment (WISE) pada Bulan April 2011 di Kabupaten TTS dan Belu menandai dimulainya babak baru dalam salah satu komponen pembangunan AMPL di Provinsi NTT, yaitu pengembangan sanitasi dilingkungan sekolah, khususnya sekolah dasar.
“Hal ini selaras dengan upaya pemerintah daerah mengedepankan program air bersih dan penyehatan lingkungan sebagai pro-gram prioritas di bidang infrastruktur selain jalan dan jembatan.” Demikian pernyataan Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Ir.Paul Mella dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten II Setda TTS, Oberlin Muni pada acara road show dan sosialisasi program WISE di aula Bappeda TTS, akhir Bulan April lalu. Turut hadir dalam acara itu Kepala Bappeda, Hendrikus Banamtuan, Claire Quillet (UNICEF Jakarta), Clowder (Dubai Cares), John Lundine (Save The Children), Arie Infanto (CARE International Indonesia) serta wakil Bappeda Propinsi NTT, David Makugo. Kegiatan yang sama juga dilaksanakan di Kabupaten Belu yang bertempat di aula Bappeda Kabupaten Belu. Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Belu, Drs. Petrus Bere, MM, dan dihadiri oleh dinas terkait serta Kepala sekolah yang berada dalam kota Atambua dan sekitarnya.
Program WISE ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan UNICEF, CARE, dan Save The Children. Di Provinsi NTT, Kabupaten TTS dan Belu dipilih sebagai lokasi kegiatan program WISE, dengan sasaran pada 175 SD. “Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan pencapaian pendidikan murid, melalui penciptaan lingkungan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan, perubahan perilaku hidup bersih dan sehat serta pemeliharaan kesehatan di sekolah,” dijelaskan oleh Arie Infanto, Project Manager CARE International untuk program WISE. Lebih jauh, Claire Quillet, perwakilan UNICEF Jakarta mengatakan bahwa program yang akan berlangsung selama 28 bulan ini, akan menekankan pada aspek perubahan perilaku pada anak-anak, seperti mencuci tangan pakai sabun dan penggunaan jamban yang sehat. “Dubai Care yang mendanai program ini, ingin melihat adanya dampak yang peru-bahan perilaku pada 450 Sekolah di 6 Kabupaten pada 4 Provinsi,” lanjutnya.
Dalam roadshow di Kabupaten TTS dan Belu, terlihat antusiasme pemerintah daerah dalam melaksanakan program WISE. Hal ini terlihat dalam sesi-sesi diskusi yang “hangat”, terutama mengenai kriteria pemilihan sekolah dasar yang akan menjadi saasaran program. “Dalam pemilihan SD sasaran, sebenarnya telah ada kriteria yang dijadikan acuan pemilihan lokasi, misalnya 10% lokasi SD di wilayah perkotaan, 60% diwilayah perdesaan dan 30% SD yang lokasinya terpencil,” jelas Melki Matatitu, construction officer CARE International. Namun dalam perkembangan diskusi dalam road show, terdapat penambahan kriteria, antara lain adalah SD yang bericirikan MBS, memiliki sumber air,” tambahnya.
Semoga sukses untuk Program WISE, dan dapat memberikan kontribusi pada pem-bangunan AMPL di Kabupaten TTS dan Be-lu pada khususnya dan Provinsi NTT pada umumnya.
Catatan: Tulisan ini dikembangkan dari laporan kegiatan oleh saya dan Ibu Dewi Suryandari (Bappeda NTT)
One thought on “Road Show Program Water, Sanitation and Hygiene for School Empowerment (WISE)”