Lomba Bonet PHBS Kembali “Menggoyang” TTS

Ajang Penyampaian Pesan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

 Bonet 2011

Untuk kedua kalinya, Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) melaksanakan Lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui media tradisional bonet. Kegiatan kali ini dilaksanakan di pusatkan di Desa Boking, Ibukota Kecamatan Boking pada tanggal 15 hingga 17 September 2010 yang lalu. Boking dipilih sebagai lokasi lomba karena pada kompetisi serupa di tahun 2009, SD Inpres Boking terpilih sebagai juara pertama, sehingga Bupati TTS, Paul Victor Mella ketika itu menyatakan bahwa lomba PHBS melalui Bonet tahun 2010 harus dilaksanakan di Kecamatan Boking

Pelaksanaan lomba ditahun 2010 sangat berbeda, misalnya dari jumlah peserta lomba jauh lebih banyak. Kalau ditahun 2009 peserta lomba hanya 20 Sekolah Dasar dan melibatkan 400 murid, lomba di Boking ini melibatkan 31 Sekolah Dasar dari 31 Kecamatan di Kabupaten TTS. Satu kecamatan yang tidak mengirim wakilnya dalam perlombaan adalah Kecamatan Tobu. Jumlah murid yang terlibat tidak kurang dari 900 orang anak. Mereka datang dengan ditemani orang tua, kepala sekolah, dan guru. Lebih dari 1000 orang tumpah ruah di Desa Boking menyaksikan lomba ini.

Lomba dimulai pada tanggal 15 September 2010 setelah dibuka secara resmi oleh pejabat pemerintah. Setiap sekolah diberikan kesempatan untuk pentas sebanyak satu kali dengan durasi waktu 10 hingga 20 menit. Dewan Juri terdiri dari 5 orang yang mewakili sub suku Dawan, yaitu Amanuban, Amanatun dan Mollo. Dewan Juri memberikan nilai berdasarkan kriteria yang meliputi 4 unsur, yaitu unsur wiraga, wirupa, wirasa, dan blocking. Unsur wiraga adalah penilaian kekompakan gerakan dengan lagu serta syair. Unsur wirupa merupakan penilaian tata rias, tata busana dan warna busana. Sedangkan unsur wirasa menilai ritme, tempo, jatuhnya ketepatan perpindahan gerak. Sedangkan unsur terakhir yaitu bloking atau penguasaan pangung oleh peserta.

Dalam kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten TTS mengalokasikan dana yang cukup besar. “Ini merupakan komitmen kami, Pemerintah Kabupaten TTS untuk mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat melalui media seni tradisi lokal,” demikian ungkap Cornellis Metta, Ketua Panitia lomba ini. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa meskipun dukungan dari organisasi non pemerintah, seperti UNICEF dan PLAN International tetap ada, namun porsi terbesar pendanaan kegiatan ini berasal dari APBD.

Setelah seluruh peserta dari 31 Sekolah Dasar berlaga dipanggung, Dewan Juri akhirnya memutuskan juara pertama lomba ini adalah SD Negeri Usapi dari Kecamatan Polen. Sedangkan SD Yaswari Kuanoe dari Kecamatan Kokbaun menempati posisi kedua diikuti oleh SD Inpres Nifubia mewakili Kecamatan Kolbano ditempat ketiga. Salah seorang juri menyatakan bahwa lomba kali ini jauh lebih bermutu jika dibanding tahun sebelumnya. Misalnya dari sisi kualitas syair pantun bonet yang saat ini lebih banyak menyampaikan PHBS seperti, cuci tangan pakai sabun dan penggunaan jamban pada saat buang air besar. Melihat antusiasme peserta di Boking, bisa dipastikan perlombaan serupa di tahun 2011 akan lebih meriah

Catatan: Tulisan ini dikembangkan dari laporan Tethy Tafuli, ex Fasilitator Promkes Kab. TTS.

One thought on “Lomba Bonet PHBS Kembali “Menggoyang” TTS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *