Seorang kawan berkeluh kesah dalam sebuah situs jaringan sosial, facebook. Katanya,
“Hoping for change in Indonesia? Don't. Look at those empty chairs. They supposed to carry government people on the plenary discussion after having group discussions the day before. Where were they? They just left. Only non-governmental people left to discuss with three to four committee members (one of them sitting at the back holding her chin) and as much as three other government participants. We were supposed to discuss three main issues related to RUU Desa. So, there will be no change in Indonesia unless this kind of behavior of the government officers is gone. This is really breaking my heart.”
Bekerja dengan Pemerintah Indonesia memang…. “menantang”. Tapi itulah kenyataan yang harus kita terima. Untuk itulah kita ada dan hadir diantara mereka, kawan! Jangan menyerah dan tetap teguhkan hati. I promise to you, that someday Indonesia will change! Yes, We can! (kok jadi mengutip Barack Obama).
Masih ada kok, beberapa gelintir kawan pemerintah yang punya komitmen. Masih ada kok diantara mereka yang punya kapasitas dan yang terpenting adalah tanggung jawab. Kalau Pemerintah Indonesia sudah mapan, berkomitmen, bertanggung jawab dan memiliki kapasitas, maka tidak ada gunanya, NGO, UN, G2G atau apapun itu berada di Indonesia. Kehadiran organisasi diluar pemerintah adalah untuk bersama-sama pemerintah memenuhi tanggung jawabnya à untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera
2 thoughts on “Sekali lagi mengenai “Pegawai Negeri””